Sukabumi, 6/4 (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menargetkan membangun enam kawasan minapolitan (kota perikanan) di wilayah Jabar untuk meningkatkan kesejahteraan para nelayan.

"Pelaksanaan pembangunan kawasan minapolitan akan dimulai tahun 2011 nanti, berbarengan dengan kawasan minapolitan di Palabuhanratu. Sehingga ada dua daerah yang dijadikan kawasan minapolitan di Jabar," kata Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, usai menghadiri acara pencanangan program nasional minapolitan di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Selasa.

Enam wilayah yang akan dijadikan kawasan minapolitan itu, yakni Palabuhanratu , Pangandaran, Pameungpeuk atau Rancabuaya (bagian tengah), bagian utara di Bekasi-Karawang dan Indramayu-Cirebon.

Pasalnya, lanjut Ahmad, potensi perikanan dan kelautan di Jabar belum tergali secara maksimal, padahal pantai yang ada di Jabar cukup luas sekitar 800 kilometer.

"Keberadaan kawasan minapolitan dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan para nelayan," katanya.

Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencanangkan program nasional minapolitan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu (PPNP) Dermaga II, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa.

"Minapolitan merupakan konsep pembangunan kelautan dan perikanan berbasis wilayah dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan, pembudidaya dan pengolah ikan. Program ini baru pertama kali di canangkan untuk wilayah Palabuhanratu" kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad dalam sambutannya di acara pencanangan minapolitan sekaligus Syukuran Hari Nelayan Palabuhanratu ke-50.

Menurut dia, program minapolitan di Pelabuhanratu itu tidak hanya melibatkan KPP saja, melainkan Kementerian Pekerjaan Umum untuk membangun infrastruktur, Kementerian Kesehatan membuat tempat layanan kesehatan, dan Kementerian Pendidikan Nasional membangun sekolah.

"Kami menginginkan para nelayan tidak hanya meningkatkan produktivitasnya, namun nelayan juga mendapatkan pendidikan dan layanan kesehatan yang layak," kata Fadel.

Menurut dia, untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dan pembudidayaan ikan, maka diperlukan beberapa langkah strategis, yakni dengan melakukan penguatan ekonomi masyarakat kelautan dan perikanan skala kecil.

Selain itu, penguatan usaha menengah dan atas (UMA) dan pengembangan ekonomi kelautan dan perikanan berbasis wilayah.

Langkah itu, kata dia, juga harus didukung oleh antara lain, komitmen daerah dalam APBD, komoditas unggulan, letak geografis yang strategis, sistem mata rantai produksi, fasilitas pendukung berupa sarana dan kelayakan lingkungan.

Syaiful Hakim