Struktur Dewan Pendiri Garoet Institut :

Aam Abdussalam (Penasehat), Zaky Musthofa (Direktur Eksekutif ), Ade Abdullah ( Sekretaris ), Elfa Noviani( Bendahara ), Siti Ratna Maymunah ( Litbang )

Jumat, 14 Mei 2010

TUJUH WARGA GARUT TERANCAM KELAPARAN


Garut, 14/5 (ANTARA) - Ny Eutik (45) janda miskin dengan enam anak warga Kampung Cipicung RT 01/11 Desa Cijolang, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, saat ini terancam kelaparan akibat daya beli rendah.

Mereka menempati rumah panggung berdinding anyaman bambu tanpa jendela berukuran 10 meter persegi, setiap hari hanya bisa mengais rejeki sebagai buruh tani dan bekerja serabutan bersama keenam anaknya, ungkap Kepala Desa Cijolang, Deden Mutaqien seusai mendapingi petugas Sensus Penduduk (SP) 2010, D Sunara, di Garut, Jumat.

Selama ini keluarga sangat miskin itu, kerap mendapat bantuan makanan secara bergiliran dari para tetangga terdekatnya, sedangkan keenam anaknya tak bisa disekolahkan lagi meski terdapat sekolah gratis namun diakui Ny Eutik, biaya penunjang lainnya lebih besar dibandingkan dengan iuran SPP, katanya.

Keenam anaknya terdiri Pena(20), Wahyu(14), Enis(13) dan Rochayati (11), terpaksa diikutsertakan sering membantu ibunya bekerja di sawah dan kebun milik tetangga, sedangkan jarak tempuh dari Desa Cijolang ke Kampung Cipicung sejauh 7 km lebih, yang hanya bisa dilintasi dengan berjalan kaki.

Aparat desa setempat pernah mengusulkan rehabilitasi rumah Ny Eutik, yang dinilai sangat tak layak huni ke Dinas Perumahan Tata Ruang dan Cipta Karya, serta ke Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten Garut, namun hingga kini belum terdapat jawaban, kendati warga sekitarnya akan membangunnya secara gotong royong.

Sementara itu, Kepala Badan Ketahanan Pangan Garut Ir Tatang saat ditemui tak ada di tempat, untuk mengklarifikasikan desakan kebutuhan keluarga miskin yang selama ini masih tetap dibiarkan terancam kelaparan.

John DH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar