Struktur Dewan Pendiri Garoet Institut :

Aam Abdussalam (Penasehat), Zaky Musthofa (Direktur Eksekutif ), Ade Abdullah ( Sekretaris ), Elfa Noviani( Bendahara ), Siti Ratna Maymunah ( Litbang )

Jumat, 14 Mei 2010

JABAR PERLUAS PERAN FORUM CSR LINGKUNGAN HIDUP

Bandung, 12/5 (ANTARA) - Pemprov Jawa Barat memperluas peran Forum Corporate Social Responsibility (CSR) yang terdiri dari beberapa perusahaan BUMN dan swasta untuk mendukung program-program penanganan lingkungan hidup di provinsi itu.

Secara khusus, Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jawa Barat mengundang sejumlah perusahaan BUMN, swasta dan LSM di provinsi itu dalam pertemuan yang digelar di Gedung Sate Kota Bandung, Rabu.

"Pertemuan ini untuk memperluas jaringan dan koordinasi program CSR di Jawa Barat, Forum CSR yang sudah ada saat ini diperluas lagi," kata Kepala BPLHD Jawa Barat, H Iwan S Wangsaatmadja.

Sejumlah perusahaan yang hadir dalam koordinasi CSR lingkungan hidup itu antara lain Pertamina, Bio Farma, Kimia Farma, Telkom, sejumlah bank BUMN dan swasta serta sejumlah perusahaan dan industri dalam negeri maupun industri PMA termasuk pengelola kawasan industri.

Pada kesempatan itu dibahas teknis dan koordinasi penyaluran CSR lingkungan hidup sehingga bisa tersalurkan secara merata dan efektif.

Perwakilan perusahaan tersebut menyambut baik rencana peningkatan lingkup Forum CSR untuk dikembangkan dalam program-program yang lebih besar dan lebih luas lagi di Jawa Barat.

"Forum CSR tersebut nantinya akan mengoptimalkan guliran program CSR sehingga tidak menumpuk di satu sektor atau lokasi saja, dengan adanya koordinasi di forum ini guliran program bina lingkungan bisa lebih efektif," kata Iwan.

Kepala BPLHD Jawa Barat menyebutkan, guliran CSR untuk penanganan masalah lingkungan hidup sangat berperan selama ini dan disinergiskan dengan program pemerintah Pemprov Jabar.

Ia mencontohkan dalam program penanaman lahan kritis, pembangunan saluran pembuangan, membangun MCK, air bersih, penanggulangan bencana alam serta beberapa kegiatan lainnya.

"CSR itu tidak identik dengan bantuan dana, bisa juga dalam bentuk program pemberdayaan," kata Iwan.

Dalam pertemuan itu berkembang, beberapa hal yang menjadi hambatan program CSR. Salah seorang ekspatriat dari sebuah perusahaan PMA di Bekasi mengaku pihaknya kesulitan mendapatkan data lengkap untuk mengembangkan program CSR perusahaannya.

"Perlu ada sistem informasi data lengkap terkait program yang bisa dilakukan perusahaan dalam program CSR, mungkin bagi mereka yang sudah lama menyalurkan CSR tak masalah, namun bagi yang baru itu kesulitan, informasi itu perlu sekali," kata pria asal Belgia itu.

Sementara itu isu penyelamatan lingkungan hidup di Jawa Barat yang cukup mendesak saat ini antara lain penanganan DAS Citarum, rehabilitasi lahan kritis, air bersih, dan penanganan pascagempa bumi.

Syarif A

Tidak ada komentar:

Posting Komentar